Minggu, 05 Oktober 2014

Manusia dan Cinta kasih



MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGARTIAN CINTA KASIH
     Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S POERWADARMINTA, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan namun terdapat perbedaan juga diantara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasa, sedangkan kasih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada ajarannya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan yang paling penting dalam memberi ialah hal – hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam khususnya ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
 Dengan keempat unsur tersebut, yaitu pangasuh, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
1. HIKMAH CINTA
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kepahaman dan kecerdasan oleh TUHAN sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah – hikmah tersebut   adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah atau terhina? Apakah ia akan berjual mahal dengan cintanya. Ataukah biasa – biasa saja? Apakah ia benar – benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main – main saja? Semuanya dapat di ketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita –citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi didunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangun dan kemajuan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal mengenal antar mereka. Juga saling memaafkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena cinta merupakan pengikat yang paling kuat didalam hubungan antara anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabataan, dimanapun adanya.
 Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh DR SARLITO W. SARWONO. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
- Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Contohnya kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh – oleh untuk dia.
- Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan – panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Contohnya memakai uang tanpa rasa berhutang dan tidak saling menyimpan rahasia dan lain – lainnya.
- Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan – ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
B. CINTA MENURUT AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
1. Cinta diri sendiri       
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jesmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk mengasihi dan mencintai sesama manusia, dan kita juga harus bisa memahami segala kekurangannya maupun kelebihannya.
3. Cinta erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disisi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan.
4. Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak – anaknya tidak terjalin oleh ikatan – ikatan fisiologi seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak – anaknya, maka para ahli jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak – anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya. Sumber kekuatan dan kebanggan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam doa.
5. Cinta terhadap Tuhan
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Tuhan akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
    
 C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.POERWADARMINTA adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. “Percinta muda – mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan. Maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta – cintaan, tetapi bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduannya merupakan kesatuan bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, missal unsur tanggung jawab maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiann rumah tangga itu.
Bukan hanya orang dewasa atau anak – anak yang merasakan kasih sayang, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenal. Hal ini karena bayi telah mempunyai kepribadian. Kasih sayang dasar komunikasi dalam suatu keluarga, komunikasi antara anak dan orang tua.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam – macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral – materil dengan sebanyak – banyakknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak aktif
Dalam hal ini si anak berlebih – lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya kasih sayang ini secara pihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di dalam hal ini jelas bahwa masing – masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri – sendiri, tanpa saling memperhatiakan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang. Masing – masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhin dalam materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak – banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat harmonis, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni dengan kemampuan dan bakatnya contohnya puisi dan menciptakan sebuah lagu kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing – masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduannya yang bening dan belain – belain mesra jari – jemari mereka yang bergetar.

E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Dalam kehidupan menusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situas. Sholat di rumah, di mesjid, sembayang di pura, di candi, di gereja bahkan ditempat – tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada tuhan atau yang dianggap tuhan. Pemujaan – pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon di limpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon di tambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain – lain.

F. BELAS KASIH
Dalam ayat Yohanes dijelaskan ada empat macam cinta kasih.
1. Cinta kasih Agape adalah cinta kasih manusia kepada tuhan.
2. Cinta kasih Eros adalah kasih yang menginginkan (maksud dari kasih yang menginginkan yaitu kasih antara pria dan wanita di mana kasih tersebut tidak direncanakan ataupun diinginkan, namun sepertinya tertanam di dalam diri manusia itu).
3. Cinta kasih Philia adalah cinta kasih kepada bapak atau ibu (orang tua) dan saudara.
Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan pepaduan antara cinta agape dan philia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar