Minggu, 26 Oktober 2014

Manusia dan harapan



MANUSIA DAN HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun sekali pun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing – masing. Misalnya, budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya satu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia manghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh – sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Contoh :
- Budi seorang mahasiswa STMIK gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
- Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh – sungguh dengan usahanya.
Dari kedua contoh itu terlihat, apa yang diharapkan Budi dan Hadir ialah terjadinya buah keinginan, karena itu mereka bekerja keras. Budi belajar tanpa mengenal waktu dan Hadir bekerja tanpa mengenal lelah. Semuanya itu dengan suatu keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus di sertai dengan usaha yang sesuai dengan apa diharapkan bila dibandingkan dengan cita – cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita – cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita – cita terhadap persamaan yaitu :
- Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
- pada umumnya dengan cita – cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung di sambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada stu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan koadrat dan dorongan kebutuhan hidup.
DORONGAN KODRAT
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, bepikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak – bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat terdapat pada binatang dan tumbuh – tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaanya. Perbedaan antara kedua mahluk hidup itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehenda. Budi ialah akan, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya, dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih.
DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum, pakaian, rumah. (sadang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
A. Kelangsungan hidup (survival)
B. Keamanan (safety)
C. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
D. Diakui lingkungan (status)
E. Perwujudan cita – cita (self actualization)
Kelangsungan hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandang, semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuac. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sadang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.
Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung dari panas, gelap, dan sebagainya.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran anak hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak – anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku ini di lahirkan”. Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam Negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberi cap yang negatif.
Perwujudan cita - cita
Selanjutnya manusia berharap diakui kebenarannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berbuhungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar
-  ia tidak percaya pada diri sendiri
- saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
- bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
Dalam agama terhadap kebenaran – kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan oleh Tuhan langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberian kebenaran itu ada yang melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
 Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati – hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar, bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajarlah kalau tidak benaran dapat berakibat kegelisahan, ketidak pastian, dan kedukaan.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.parcaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain  itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa aja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarnya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, Negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak – tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercaya itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
A. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
B. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
C. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
D. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
E. Menekan perasaan negatif sperti ini, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Manusia dan Penderitaan



MANUSIA DAN PENDERITAAN



A. PENGERTIAN PENDERITAAN



Penderitaan berasal dari kata derita, Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas kehidupan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat ada yang berat ada juga yang ringan namun peran individu menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan.



Penderitaan akan dialami oleh semua orang hal itu merupakan “resiko” hidup untuk itu pada umumnya manusia telah di berikan tanda atau wangsit sebelumnya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Bagi manusia yang imannya tebal musibah yang dialaminya akan cepat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang di tentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin kuasa Tuhan lebih baik dari dirinya.



Peringatan bagi manusia tersebut sehingga manusia mengalami penderitaan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan banyak kasus penderitaan dan liku – liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah di atasi secara medis untuk menguragi atau menyembuhkan. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal – soal psikis yang di hadapinya para ahli lebih banyak membantu saja semuanya itu merupakan “resiko” kehidupan sehingga enak atau tidaknya merupakan dua sisi yang wajib diatasi.
 B. SIKSAAN
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan dan di alami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang – orang musrik, sirik, dengki, memfitnah, mencuri, memakan harta anak yakim dan sebagainya.



Siksaan yang di alami manusia dalam kehidupan manusia sehari – hari banyak terjadi dan  banyak di baca di berbagai media masa. Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain – lain merupak sumber keuntungan. Karena dapat mengekspose berita – berita seperti itu dan menguntungkan pihak lain.



Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Akibat dari Kebimbangan seeorang berada dalam keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, keadaan sepi seperti ini tidak boleh di campur adukan dengan keadaan yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya di tempat sepi. Kesepiaan merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.



Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Seprti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai sebab ketakutan merupakan sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan,antara lain:



a). Claustrophobia dan Agoraphobia



Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agrophobia adalah ketautan yang disebabkan seseorang di tempat terbuka



b). Gamangmerupakan ketakutan seseorang bila ditempat tinggi.



c). Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat gelap



d). Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang dialami



e). Kegagalan merupakan ketakutan seseorang disebabkan karna merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.



Apa yang membuat seseorang menjadi phobia?



Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanak – kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang – orang yang kelihatan tenang dan mantap. Tanpa pengobatan anak – anak penderita phobia dapat berkembang menjadi argoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa.



Kesukaran adalah bahwa  orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang – kadang timbul dan phobia yang sebenarnya. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli – ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli – ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab – sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.




 C. KEKALUTAN MENTAL


Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan mental. Kekalutan mental dapat dirumuskan juga sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.



Gejala – gejala permulaan seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:



a.  Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung



b. Nampak pada kejiwaanya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap – tahap gangguan kejiwaan adalah :


a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala – gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya



b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari sehingga cara bertahan dirinya salah.



c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan



            Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental antara lain sebagai berikut :



a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna



b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia ta dapat menyesuaikan diri.



c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan dengan kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.







Proses – proses kekalutan mentalyang dialami seseorang mendorong kearah :



a. positif: trauma(luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.



b. negatif: trauma yang dialami di perlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.



            Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungkan seperti:



1) Kota – kota besar yang banyak memberi tantangan – tantangan hidup yang berat



2) Anak – anak muda usia yang tidak berhasil dalam apa yang tidak di kehendaki atau diidam – idamkan



3) Wanita pada umunya lebih mudah merasakan suatu masalah yang di bawanya kedalam hati atau perasaannya



4) Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi



5) Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuannya



            Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar – benar neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang berfikir pendek akan berkata lebih baik mati daripada hidup, dengan demikian ia berfikir bahwa dengan kematiannya semuanya akan penderitaannya akan berakhir. Itu sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan”pintas” dengan bunuh diri.













D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN



Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderitaan sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.



Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadikan konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.



Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari malapetaka. Manusia hanya merencanakan tetapi Tuhan lah yang menentukan.






















E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN



Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.



Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain – lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan masalembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di condet, Meletusnya gunung galunggung, perang Irak – Iran.



Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan – bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi – organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat – tempat kejadian dan tempat – tempat pengungsian. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.














F. PENDERITAAN DAN SEBAB – SEBABNYA



Apabila kita kelompiokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan manusia dapat diperbaiki dapat diperinci sebagai berikut :



A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.



Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.



Karena perbuatan buruk antara sesame manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya



1. pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri Suraba supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.



2. perbuatan buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.



3. perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “bersatulah pelacur – pelacur Kota Jakarta”, perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkomunikaskannya kepada masyarakat termasuk pejabat dab pelacur ibu kota itu.



Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan menusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya :



1. Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.



2. perbuatan lalai, mungkin kurang control terhadap tanki –tangki penyimpanan gas – gas beracun dari perusahaan “union carbide” di india. Gas – gas beracundari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalain dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertangungjawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.



B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan



Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :



1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan samapai Universitas, dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas DSarbone prancis. Dia adalah prof.DR.Thaha Husen, guru besar Universitas di kairo, Mesir.



2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosen memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembulah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.


G. PENGARUH PENDERITAAN



Orang yang mengalami penderitaan mungkin anak memperoleh pengaruh bercama – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini digunakan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.



Sikap positifnya yaitu sikap optimis mengatasi penderiaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya dari bagiaan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain – lain

Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

Minggu, 05 Oktober 2014

Manusia dan Cinta kasih



MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGARTIAN CINTA KASIH
     Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S POERWADARMINTA, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan namun terdapat perbedaan juga diantara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasa, sedangkan kasih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada ajarannya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan yang paling penting dalam memberi ialah hal – hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam khususnya ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
 Dengan keempat unsur tersebut, yaitu pangasuh, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
1. HIKMAH CINTA
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kepahaman dan kecerdasan oleh TUHAN sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah – hikmah tersebut   adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah atau terhina? Apakah ia akan berjual mahal dengan cintanya. Ataukah biasa – biasa saja? Apakah ia benar – benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main – main saja? Semuanya dapat di ketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita –citakan. Pendek kata kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi didunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangun dan kemajuan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal mengenal antar mereka. Juga saling memaafkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena cinta merupakan pengikat yang paling kuat didalam hubungan antara anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabataan, dimanapun adanya.
 Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh DR SARLITO W. SARWONO. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
- Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Contohnya kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh – oleh untuk dia.
- Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan – panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Contohnya memakai uang tanpa rasa berhutang dan tidak saling menyimpan rahasia dan lain – lainnya.
- Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan – ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
B. CINTA MENURUT AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
1. Cinta diri sendiri       
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jesmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2. Cinta sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk mengasihi dan mencintai sesama manusia, dan kita juga harus bisa memahami segala kekurangannya maupun kelebihannya.
3. Cinta erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disisi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan.
4. Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak – anaknya tidak terjalin oleh ikatan – ikatan fisiologi seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak – anaknya, maka para ahli jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak – anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya. Sumber kekuatan dan kebanggan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam doa.
5. Cinta terhadap Tuhan
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Tuhan akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
    
 C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.POERWADARMINTA adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. “Percinta muda – mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan. Maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta – cintaan, tetapi bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduannya merupakan kesatuan bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, missal unsur tanggung jawab maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiann rumah tangga itu.
Bukan hanya orang dewasa atau anak – anak yang merasakan kasih sayang, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenal. Hal ini karena bayi telah mempunyai kepribadian. Kasih sayang dasar komunikasi dalam suatu keluarga, komunikasi antara anak dan orang tua.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam – macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral – materil dengan sebanyak – banyakknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak aktif
Dalam hal ini si anak berlebih – lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya kasih sayang ini secara pihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di dalam hal ini jelas bahwa masing – masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri – sendiri, tanpa saling memperhatiakan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang. Masing – masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhin dalam materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak – banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat harmonis, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni dengan kemampuan dan bakatnya contohnya puisi dan menciptakan sebuah lagu kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing – masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduannya yang bening dan belain – belain mesra jari – jemari mereka yang bergetar.

E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Dalam kehidupan menusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situas. Sholat di rumah, di mesjid, sembayang di pura, di candi, di gereja bahkan ditempat – tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada tuhan atau yang dianggap tuhan. Pemujaan – pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon di limpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon di tambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain – lain.

F. BELAS KASIH
Dalam ayat Yohanes dijelaskan ada empat macam cinta kasih.
1. Cinta kasih Agape adalah cinta kasih manusia kepada tuhan.
2. Cinta kasih Eros adalah kasih yang menginginkan (maksud dari kasih yang menginginkan yaitu kasih antara pria dan wanita di mana kasih tersebut tidak direncanakan ataupun diinginkan, namun sepertinya tertanam di dalam diri manusia itu).
3. Cinta kasih Philia adalah cinta kasih kepada bapak atau ibu (orang tua) dan saudara.
Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan pepaduan antara cinta agape dan philia.