Sabtu, 06 Juni 2015

tugas softskill (artikel pengangguran dan cara mengatasinya)



Pengangguran
Jika kita membahas tentang pengangguran, INDONESIA merupakan salah satu negara yang cukup tinggi tingkat penganggurannya dan hal itu masalah yang cukup besar. Banyak sekali faktor yang menjadi pemicunya dan ini tidak boleh di abaikan oleh pemerintah. Untuk mengatasinya bukanlah kewajiban pemerintah semata, tetapi masyarakat juga ikut berperan untuk mengatasinya jika tidak ada kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah mustahil untuk mewujudkannya.
Penyebab pengangguran di Indonesia :
1. Pendidikan rendah
2. Kurangnya keterampilan
3. Kurangnya lapangan pekerjaan
4. Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain
5. Tidak mau berwirausaha
Pengertian pengangguran itu sendiri adalah seseorang yang berada pada usia produktif/usia kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau juga seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada, sehingga hal ini seringkali di jadikan masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Jenis – jenis pengangguran dapat dibagi – bagi menurut lama waktu kerja dan sebab terjadinya. Kita dapat mengelompokkan pengangguran berdasarkan sudut pandangnya. Menurut lama waktu bekerja :
1. Pengangguran terselubung (Disguised unemployment)
Merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu misalnya :
- Kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah
- Baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja
- Keterpaksa yang membuat orang bekerja tidak sesuai bakat dan keterampilannya.
2. Pengangguran terbuka (Open unemployment)
Adalah tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai pekerjaan, penyebabnya :
- Tidak tersedianya lapangan kerja
- Lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya
- Tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas
3. Setengah menganggur (Under unemployment)
Dapat di kelompokkan menjadi setengah pengangguran kentara (Visible underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang dari jam normal (kurang dari 35 jam/minggu). Petani – petani di Indonesia banyak yang termasuk sebagai setengah pengangguran kentara karena petani yang hanya memiliki lahan yang sempit biasanya bekerja kurang dari 35 jam/minggu dan setengah pengangguran tidak kentara atau pengangguran terselubung yaitu mereka yang produktivitas kerja rendah dan pendapatannya rendah.
Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
1. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur  perekonomian.
2. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan oleh kondisi geografis, informasi yang tidak sempurna, dan proses perekrutan yang lama.
3. Penangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian waktu. Misalnya, orang yang membuat pernak – pernik pohon natal, pada saat menjelang hari natal pesanan produk tersebut akan meningkat tajam. Sedangkan masa sesudah natal permintaan produk tersebut akan kembali turun sehingga dia harus menganggur lagi.
4. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin – mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.
Ada berbagai cara untuk mengatasi pengangguran, yaitu :
1. Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal
Peningkatan mobilitas tenaga kerja, dilakukan dengan memindahkan pekerja ke sempatan kerja yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru.
Sedangkan peningkatan mobilitas modal, dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik untuk mengatasi pengangguran struktural.
2. Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat – tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang di miliki.
3. Program pendidikan dan pelatihan kerja
Meningkatkan program pendidikan dengan cara wajib belajar 7 tahun dan memberikan pendidikan gratis bagi warga yang kurang mampu, sehingga mengurangi pengangguran yang tidak terdidik.
Memberikan pelatihan kerja untuk mencari kerja, sehingga menjadi pekerja yang terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
4. Menggalakkan program transmigrasi
Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota yang memadatkan ibukota.
5. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
Wirausaha bukan saja mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.
6. Mengintensifkan program keluarga berencana
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Jadi apabila masalah keluarga berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat dipastikan pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah. Pemerintah harus berusaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan sabaik baiknya agar program ini berjalan dengan baik.
7. Menekan impor dan memperbanyak ekspor
Pemerintah harus menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk produk dalam negeri yang di hasilkan dari petani dan para wirausaha. Sehingga para usahawan tidak kesulitan dalam mencari pasar dalam menjual usahanya. Dan berusaha untuk mengekspor produk dalam negeri yang laku dalam pasaran luar negeri yang dapat menghasilkan devisa negara.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran